a

Rabu, 05 Maret 2014

PUISI CAHAYA BULAN

akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa

pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih selembut dahulu
memintaku meminum susu dan tidur yang lelap
sambil membenarkan letak leher ke mejaku
kabut tipis pun turun pelan pelan di lembah kasih
lembah pandalawangi
kau dan aku tegak berdiri 
melihat hutan hutan yang menjadi suram 
meresapi belaian angin yang menjadi dingin
apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika kudekap kaudekaplah lebih mesra
lebih dekat
apakah kau masih berkata
kudengar detak jantungmu 
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta
cahaya bulan menusukku
dengan ribuan pertanyaan
yang takkan pernah ku tahu
di mana jawaban itu
bagai letusan berapi
bangunkanku dari mimpi
sudah waktunya berdiri 
mencari jawaban kegelisahan hati

Sabtu, 03 Desember 2011

--malamku--

terjaga di tengah malam
terdengar gemuruh dan rintik hujan
menatap langit kamar yang tak berdebu
menetes air darinya
menetes pilu di keheningan  

lamunan... hayalan... dan sekumpulan mimpi
hinggap dalam kehidupanku
samar namun sangat terasa
ketika melebur hanya membentuk wajah
malam-malam adalah kamu....